Kamis, 03 November 2011

SUYATI (YATI PESEK)


Jenis Kelamin : 

Perempuan

Tanggal Lahir : 
8 Agustus 1952

Alamat : 
Gamping WB I/ 889 Yogyakarta

Website : 

Email : 

Kategori : 
Teater (Ketoprak)

» Klik disini untuk Daftar Karya SUYATI ( YATI PESEK) Dalam Galeri 

Keterangan : 
     Banyak hal yang harus dimiliki banyak pelawak seperti solah bawa, gerak-gerik( kemampuan berakting) yang tidak direkayasa wicara,penguasaan materi,penguasaan panggung,penguasaan publik,Tembang lagu,Wawasan yang luas.Di Yogyakarta ada pelawak wanita yang  “digodhok ora empuk” sedang mengalami puncak kejayaan kariernya yaitu Ibu Suyati atau lebih dikenal sebagai  Yati Pesek.
     Ibu Suyati lahir dari pasangan Sujilah Sujita di Yogyakarta.Ia diperistri oleh seorang seniman,Sumario,dikarunia lima orang anak yaitu :1.Maryaman,2.Margiyanto,3.Mardiani,4.Rola Mariance,dan 5.Aji Wasita.
      Keluarga Yati Pesek tinggal di Tempel,Taji,Prambanan Klaten,sebelumnya mereka tinggal di Gampingan WB I/889 Yogyakarta.
    Yati Pesek hanya menempuh Sekolah Dasar,yaitu di SD Kanisius Wirobrajan Yogyakarta.Sejak usia 8 tahun Suyati sudah senang dan cinta berolah kesenian.Hal ini turunan jiwa seni yang diturunkan dari orangtuannya.Berbekal semangat  yang  besar  Suyati  mulai mempelajari seluk-beluk berkesenian. Suyati pada awalnya hanya mengamati,menonton kemudian sedikit mempraktekan dan pada akhirnya dapat memperagakan,tanpa seorang guru.Kemudian pada tahun 1968 Suyati tertarik dunia seni Ketoprak.Dengan tekat yang bulat Suyati mengikuti grup ketoprak Tobong yang namanya Siswo Budoyo dari Tulungagung JawaTimur.Dari mengikuti ketoprak Tobong ytang pentas keliling ke seluruh Indonesia maka banyak pengalaman-pengalaman yang di dapat. Di samping mengeluti masalah seni ketoprak juga mempelajari seni yang lain seperti beberapa tembang, gerak-gerak tari, dan juga cengkok-cengkok sindenan, komplitlah kesenian Suyati sebagai seorang pemain panggung.Bakat yang dimiliki mengalami kemajuan yang sangat pesat bahkan Suyati dipercaya mengajar (Melatih) beberapa tarian kepada anak-anak dari pemain-pemain ketoprak itu sendiri.Tarian di pentaskan sebelum ketoprak dimainkan (pertunjukan ekstra biasanya tari gambyong dan tari kreasi baru)
     Untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari di luar ketoprak, seperti membordir, membuat kosrum, menganyam rotan untuk dijadikan kursi, dan kerjaan sampingan apa saja yang menguntungkan dan halal.Dari banyak pengalaman yang didapat selama bertahun-tahun di dalam kehidupan Tobong itu akhirnya Suyati belajar mengenal dunia luar Tobong, dan dengan pelajaran yang sangat panjang Suyati mendapat jalan dari tuhan untuk dapat mengembangkan karirnya.Suyati ingin berbuat sesuatu yang nantinya bisa berguna bagi nusa dan bangsa pada umumnya dan dunia seni pada khususnya.Suyanti mempunyai sesanti “Sapa Sing Seneng Tindak Nistha Ing Kono Wahyune Bakal Sirno” dengan sesanti itu Suyati selalu diingatkan dalam bertindak ahar tidak berbuat yang tidak benar untuk dapat mencapai cita-cita yang ingin diraihnya.
     Di luar Tobong Suyati mulai mengenal dengan bentuk kesenian yang lain ataupun bentuk pertunjukan yang lain seperti Wayang Orang, Wayang Kulit, Ludruk, Seni Peran Perfilman, Teater, Modern, Campur sari, dan bentuk pertunjukan kesenian yang lain. Setelah banyak beraktivitas  di dalam kesenian akhirnya Suyati mulai mendapat jati diri yang sebenarnya yaitu seorang pelawak wanita yang mempunyai, bahkan mempunyainama populer Yati Pesek (karena hidungnya pesek).
     Yati Pesek banyak mengikuti dalam pementasan Wayang Kulit sebagai bintang tamu dalam adegan Limbukan dan Goro-goro.Pada waktu Ki Mantep Soedarsono mementaskan pakeliran (ndalang) di Taman Mini Jakarta kebetulan waktu itu Yati Pesek, Pak timbul ikut menyaksikan dan pada waktu adegan Limbukan  Pak Mantep  Soedarsono melihat Yati Pesek dan Pak Timbul, sedang menyaksikan maka oleh Ki dalang Yati Pesek disuruh naik ke atas panggung  untuk mengadakan senda gurau (guyon maton) dengan Limbuk dan Cangik.
     Selain itu juga ikut dalam Guyon menton Campur Sari.Yati Pesek juga membuat sebuah grup Campur sari yaitu  “Suka Humor”.Hal ini untuk memberikan kegiatan kepada anak-anak muda yang mempunyai bakat dan minat yang besar akan tetapi tidak ada tempat yang memadai untuk menyalurkan bakatnya.Dalam layar kaca juga ikut pementasan ikut pementasan ketoprak humor yang ditanyangkan oleh RCTI,ludruk glamor yang ditayangkan oleh SCTV,Telkomania,dan acara lainnya.Di samping bintang iklan juga membintangi beberapa peran yang dimainkan dalam sinetron ataupun drama.Setiap bulannya kalau dilihat dari jadwal pementasannya sangat padat, dan tempat yang dituju itu tidak dekat jaraknya, akan tetapi ditempuh dengan jarak jauh misalnya Surabaya, Jakarta, Kalimantan, Lampung,Sumatra,Bali dan banyak kota yang lain.
     Saat ini Yati Pesek mempunyai rumah di tempat Taji Prambanan Klaten dan membuka sebuah usaha rumah makan dengan nama “Rumah Makan Yati Pesek” dengan menu masakan jawa.Di dalam rumah makan itu terdapat beberapa kegiatan  seperti latihan tari untuk anak dan remaja baik tari klasik maupun kreasi baru sekaligus persewaan pakaian tarinya,latihan campur sari, latihan karawitan ibu-ibu dan latihan-latihan yang sifatnya isedentil seperti ketoprak,wayang orang, dll. Di rumah Gamping WB I/ 889 Yogyakarta juga terdapat sanggar tari Timbul Busana pimpinan Yati Pesek.Sekarang akan mendirikan yayasan untuk kehidupan seni yang dinamakan “Yayasan Yogya Budaya” yang akan diresmikan pada bulan November 2001.begitu banyak kepedulian Ibu Yati Pesek terhadap dunia seni yang lain (selain dunia pelawak)

1 komentar:

  1. NE TETANGGA ANE DI KLAITEN GAN...
    ANE TURUN YA DI DEPAN WARUNGX NE YATI...
    TPI ORNGX JARANG KLUAR...

    BalasHapus